SSV Filipina produksi PT PAL Indonesia ♔
Kapal-kapal buatan Indonesia dinilai memiliki keunggulan dan mampu bersaing dengan kapal buatan luar negeri.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Mohamad Nasir, mengatakan, hal ini terbukti dengan sudah adanya negara yang memesan kapal produksi karya anak bangsa itu.
"Sejauh ini, sudah ada tiga negara yang memesan, seperti Filipina, Thailand dan Vietnam. Rata-rata kapal yang dipesan adalah kapal perang," kata Nasir di sela-sela peresmian gedung Fakultas Ekonomi Universitas Tidar Magelang, Jawa Tengah, Selasa (19/1/2016).
Nasir menyebutkan kemampuan kapal-kapal perang produksi dalam negeri sudah diakui dunia, baik dari segi kecepatan maupun perangkat-perangkat militernya.
Selain itu, kepal perang Indonesia juga memiliki kemampuan dalam pemantauan jarak jauh serta memiliki landasan pesawat tanpa awak. Meskipun Nasir tidak menampik jika sebagian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) kapal masih diimpor dari luar negeri.
"Kita kerja sama dengan Perancis, sebagian TKDN diimpor dari luar negeri. Namun untuk sumber daya manusia semua anak Indonesia," ungkapnya.
Nasir menyatakan akan terus mendorong pembuatan kapal produksi bangsa sendiri untuk dijual ke luar negeri.
"Kami terus mendorong pembuatan kapal demi mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim di dunia," ucapnya.
Seperti diketahui, PT PAL Indonesia (Persero) telah meluncurkan dua jenis kapal perang, salah satunya kapal perang Kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan militer Filipina. Pada peluncuran kali ini, pekerjaan fisik kapal telah selesai 85 persen.
Selanjutnya, kapal akan menjalani tahap penyelesaian akhir berupa finishing hingga pengujian di atas laut. (*)
Berikut Foto penampakan kapal SSV :
Kapal-kapal buatan Indonesia dinilai memiliki keunggulan dan mampu bersaing dengan kapal buatan luar negeri.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Mohamad Nasir, mengatakan, hal ini terbukti dengan sudah adanya negara yang memesan kapal produksi karya anak bangsa itu.
"Sejauh ini, sudah ada tiga negara yang memesan, seperti Filipina, Thailand dan Vietnam. Rata-rata kapal yang dipesan adalah kapal perang," kata Nasir di sela-sela peresmian gedung Fakultas Ekonomi Universitas Tidar Magelang, Jawa Tengah, Selasa (19/1/2016).
Nasir menyebutkan kemampuan kapal-kapal perang produksi dalam negeri sudah diakui dunia, baik dari segi kecepatan maupun perangkat-perangkat militernya.
Selain itu, kepal perang Indonesia juga memiliki kemampuan dalam pemantauan jarak jauh serta memiliki landasan pesawat tanpa awak. Meskipun Nasir tidak menampik jika sebagian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) kapal masih diimpor dari luar negeri.
"Kita kerja sama dengan Perancis, sebagian TKDN diimpor dari luar negeri. Namun untuk sumber daya manusia semua anak Indonesia," ungkapnya.
Nasir menyatakan akan terus mendorong pembuatan kapal produksi bangsa sendiri untuk dijual ke luar negeri.
"Kami terus mendorong pembuatan kapal demi mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim di dunia," ucapnya.
Seperti diketahui, PT PAL Indonesia (Persero) telah meluncurkan dua jenis kapal perang, salah satunya kapal perang Kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan militer Filipina. Pada peluncuran kali ini, pekerjaan fisik kapal telah selesai 85 persen.
Selanjutnya, kapal akan menjalani tahap penyelesaian akhir berupa finishing hingga pengujian di atas laut. (*)
Berikut Foto penampakan kapal SSV :