-->

DUBES FINLANDIA TANYAKAN PERSOALAN DIN MINIMI

BANDA ACEH - Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Hiltu Tovio Paevi, didampingi utusan Pemerintah Finlandia untuk Perdamaian Asia dan Timur Tengah, Lars Backtrom, Rabu (20/1), berkunjung ke Aceh.
Kedatangan mereka dalam rangka mendapatkan informasi tentang perkembangan terkini pelaksanaan perdamaian Aceh yang sekarang memasuki tahun ke-10. Dalam pertemuan dengan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, kemarin, ada beberapa persoalan yang ditanyakan, salah satunya tentang Din Minimi.

Hiltu Toivio menilai, secara umum perdamaian di Aceh berjalan bagus dan patut menjadi contoh bagi daerah konflik lainnya. Namun dalam beberapa bulan terakhir, pihaknya mendapatkan informasi bahwa di Aceh sudah ada kelompok bersenjata api yang dipimpin Din Minimi. “Apakah kelompok itu bagian dari GAM?” tanyanya kepada Gubernur.

Ia juga mempertanyakan tentang pemberian otonomi khusus pascadamai dan dampaknya terhadap pembangunan Aceh, khususnya masalah keuangan. “Apakah dengan pemberian otonomi khusus, Aceh masih banyak mengalami masalah dalam membangun daerah, terutama terkait masalah keuangan?” tanya Hiltu Tovio Paevi.


Persoalan lain yang ditanyakan adalah soal kebebasan kaum perempuan di Aceh. Ia berharap pelaksanaan Syariat Islam di Aceh tidak membuat kehidupan kaum perempuan di Aceh menjadi terkekang. “Kami berharap perempuan di Aceh tidak lebih menderita dari sebelum ada perdamaian,” ujar Hiltu.

Terkait hal itu, Gubernur menjelaskan bahwa kelompok Din Mini bukan bagian dari GAM, tapi tumbuh sendiri membentuk kelompok bersenjata. Sekarang lanjut Gubernur kelompok tersebut sudah turun gunung atas mediasi yang dilakukan oleh Badan Intelejen Negara (BIN).

“Informasinya, Pemerintah Pusat akan memberikan amnesti. Tapi jenis amnesti yang bagaimana, kita tunggu saja keputusannya,” ujar Gubernur Zaini.


source : serambinews.com