“Kendalanya di bahasa, karena harus menggunakan Bahasa Aceh yang baik dan benar dan harus berulang-ulang take. Capek juga ternyata,” ujar Putri mengawali obrolan dengan Serambi, yang menyambangi lokasi syutingnya di kawasan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Selasa (2/2).
Dalam film yang diproduseri oleh Din Kramik tersebut, Putri beradu akting dengan pemain Eumpang Breuh lainnya yaitu H Sudirman (H Uma), Abdul Hadi (Joni Kapluk), Sulaiman (Mando Gapi), Nurrasyidah (Yusniar), Nurdin Thaib (Pak Salam Pasar Pagi), Dr Armiadi Musa, Mukhtar Abdullah (Aduen Jelas), Him Morning, Bang Thaleb, Rohid, dan sejumlah bintang figuran lainnya.
Film Zakeut-2 sendiri merupakan sekuel dari film dengan judul yang sama. Film ini bercerita tentang kisah dua petugas Baitul Mal Gampong (Joni dan Mando) dalam menyosialisasikan zakat kepada penduduk di sebuah perkampungan di Aceh.
Pada episode kedua ini, Bang Joni (Abdul Hadi) dan Mando (Sulaiman), dibantu Haji Uma (H Sudirman), kesulitan menyadarkan Pak Salam yang masih enggan membayar zakat. Sementara Bang Thaleb yang sudah sembuh dari sakit kerasnya, kini menjadi pembayar zakat yang taat.
“Kalau Putri di sini perannya sebagai sekretaris. Nggak pernah terpikir sebelumnya, tapi senang dapat kesempatan untuk casting dan terpilih,” cerita Putri yang kini tercatat sebagai seorang mahasiswi semester akhir di LP3I.
Putri memang sudah akrab dengan kamera. Wajahnya wara-wiri mengisi sesi photoshoot. Namun akting adalah hal baru baginya. Ia pun mengaku kesibukan barunya di dunia seni peran itu tidak mengganggu kuliahnya. Beruntungnya lagi dara 21 tahun itu memerankan tokoh sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dienyamnya yaitu sekretaris. Untuk mengenal lebih dekat sosok Putri bisa mem-follow akun Instagram-nya, sy_putri05.
Film bergenre reliji itu sejatinya menyosialisasikan zakat yang dikemas dalam bentuk komedi dan diperankan secara apik oleh para bintang utama dan pendukung Eumpang Breuh. Adegan-adegan komedi khas Eumpang Breuh, dengan candaan segar nan menggelitik mengiringi sepanjang kisah film, diselingi pesan-pesan tentang kewajiban membayar zakat. Kalimat-kalimat sederhana membuat pesan-pesan dalam film ini mudah dimengerti oleh lintas kalangan.
Kehadiran film ini diharapkan dapat memberi dampak positif pada dua sisi, yakni tersosialisasinya peran Baitul Mal sebagai lembaga resmi yang mengelola zakat di Aceh, sekaligus menghibur masyarakat Aceh yang agamis.
“Alhamdulillah ada kesempatan (menjajal dunia peran) dan semoga ke depannya bisa lebih berkembang dan lebih baik lagi,” imbuh Putri menutup obrolan. (nurul hayati).
Berikut Cuplikan Lagi shooting film zakeut 2
