Sejumlah pakar melihat beberapa kejanggalan pada lengan robot kreasi Tawan. Di antaranya, Syamsiar Kautsar, Dosen Teknik Otomasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Dia sebelumnya juga menciptakan tangan robotik.
Salah satu kejanggalan lengan robot kreasi Tawan, kata Syamsiar, proses pembacaan sensor yang ada pada otak. Untuk membaca sensor pada otak manusia tidaklah semudah itu.
“Prosesnya tentulah akan sangat sulit, dan tidak bisa semudah itu,” kata Syamsiar seorang peneliti di Surabaya pada Jumat, 22 Januari 2016.
Selain itu, berdasarkan foto yang dilihatnya pada sejumlah media massa tentang lengan robot kreasi Tawan, siku penggerak pada tangan robot itu, Syamsiar tidak menemukan motor penggerak. Dia mengatakan, sejauh foto dan video yang dia amati, hanya menemukan gear box pada tangan robot itu.
“Kalau berdasarkan bidang yang selama ini saya pelajari, akan sangat sulit siku penggerak itu bisa berfungsi tanpa adanya motor,” ujarnya.
Syamsiar juga menyoroti keberadaan piston yang pada lengan robot milik Tawan. Dia mengaku bingung dengan sumber kompresi udara yang seharusnya ada pada piston.
Sedangkan mengenai gerakan yang dibuat robot itu, menurut Syamsiar, hal itu akan sangat mustahil dilakukan secara langsung, dan mendekati sempurna. Alasannya, untuk penemuan awal biasanya gerakan sebuah robot akan sangat kaku atau terkesan patah-patah.
“Misalnya, dalam robot yang sebelumnya saya ciptakan bersama mahasiswa-mahasiswa saya, itu gerakannya hanya berbentuk siku atau sudut 90 derajat saja,” ujar Syamsiar.
Hal terakhir yang menurut Syamsiar aneh adalah seputar wiring atau perkabelan. Sampai sekarang dia belum menemukan foto atau gambar yang menunjukkan tangan robot itu dihubungkan dengan sumber listrik.
“Padahal, kan, ada colokan untuk USB, lalu fungsinya untuk apa. Sedangkan, kalau tidak disambungkan, maka sumber tenaganya dari mana,” Syamsiar.
sumber viva
Salah satu kejanggalan lengan robot kreasi Tawan, kata Syamsiar, proses pembacaan sensor yang ada pada otak. Untuk membaca sensor pada otak manusia tidaklah semudah itu.
“Prosesnya tentulah akan sangat sulit, dan tidak bisa semudah itu,” kata Syamsiar seorang peneliti di Surabaya pada Jumat, 22 Januari 2016.
Selain itu, berdasarkan foto yang dilihatnya pada sejumlah media massa tentang lengan robot kreasi Tawan, siku penggerak pada tangan robot itu, Syamsiar tidak menemukan motor penggerak. Dia mengatakan, sejauh foto dan video yang dia amati, hanya menemukan gear box pada tangan robot itu.
“Kalau berdasarkan bidang yang selama ini saya pelajari, akan sangat sulit siku penggerak itu bisa berfungsi tanpa adanya motor,” ujarnya.
Syamsiar juga menyoroti keberadaan piston yang pada lengan robot milik Tawan. Dia mengaku bingung dengan sumber kompresi udara yang seharusnya ada pada piston.
Sedangkan mengenai gerakan yang dibuat robot itu, menurut Syamsiar, hal itu akan sangat mustahil dilakukan secara langsung, dan mendekati sempurna. Alasannya, untuk penemuan awal biasanya gerakan sebuah robot akan sangat kaku atau terkesan patah-patah.
“Misalnya, dalam robot yang sebelumnya saya ciptakan bersama mahasiswa-mahasiswa saya, itu gerakannya hanya berbentuk siku atau sudut 90 derajat saja,” ujar Syamsiar.
Hal terakhir yang menurut Syamsiar aneh adalah seputar wiring atau perkabelan. Sampai sekarang dia belum menemukan foto atau gambar yang menunjukkan tangan robot itu dihubungkan dengan sumber listrik.
“Padahal, kan, ada colokan untuk USB, lalu fungsinya untuk apa. Sedangkan, kalau tidak disambungkan, maka sumber tenaganya dari mana,” Syamsiar.
sumber viva