IDI – Pasca-tenggelamnya KM Hikmah Rizky di perairan Aceh Timur, ribuan nelayan sepanjang pesisir pantai timur Provinsi Aceh belakangan enggan melaut. Sementara hujan lebat dan gelombang besar disertai angin kencang masih melanda laut Aceh.
Cuara buruk masih melanda perairan Aceh. Begitu juga angin kencang juga masih terus mengganggu aktivitas nelayan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Safrizal Fauzi, Sabtu (30/1) kemarin.
Menurut Safrizal, perkiraan cuaca sulit ditebak, sehingga para nelayan yang bersikeras melaut khususnya di pantai timur Aceh diharapkan tetap mengenakan baju pelampung sebagai pengaman selama berada di laut.
Begitu juga masyarakat yang menetap sepanjang pesisir pantai dan sepanjang aliran muara sungai. Pasalnya, banjir dadakan yang terjadi terkadang sulit diprediksi. Jika cuaca buruk tiba-tiba terjadi di laut, Safrizal meminta agar nelayan menghidupkan lampu kapal. Sebab, hujan lebat terkadang menyebabkan terganggunya pandangan nahkoda kapal di laut.
Polres Aceh Timur mengimbau nelayan untuk lebih peka membaca cuaca di laut, sehingga cuaca buruk yang melanda perairan Selat Malaka kali ini tidak menelan korban jiwa sebagaimana di daerah lain. Begitu juga dengan kondisi kapal nelayan yang melaut juga harus dichek kembali sebelum berangkat melaut.
Sumber : Waspada