-->

Presiden Jokowi terima utusan Presiden Rusia

"Kerja sama untuk menggali minyak bumi di Rusia untuk disuplai ke Indonesia."Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov (kiri) saat kunjungan kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/1/16). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov yang bertindak sebagai utusan resmi Presiden Rusia, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.

Pada kesempatan itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Perekonomian Darmin Nasution ikut mendampingi Presiden Jokowi.

Menteri Retno mengatakan kunjungan kehormatan Manturov adalah untuk menyampaikan surat dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Intinya adalah meningkatkan kerja sama bilateral khususnya kerja sama di bidang ekonomi," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.

Retno menambahkan melalui utusan khususnya, Presiden Putin juga mengundang Presiden Jokowi untuk hadir dalam KTT ASEAN-Rusia yang akan dilaksanakan pada Mei di Sochi, Rusia, dan World Economic Forum (WEF) di Saint Petersburg pada Juni 2016.

"Untuk KTT ASEAN-Rusia, Presiden akan hadir dan Presiden juga ingin diadakan kunjungan bilateral sekaligus, sementara undangan lainnya akan dipertimbangkan," ujar Retno.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas kerja sama di bidang ekonomi yaitu tentang ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan ikan dari Indonesia ke Rusia, yang diharapkan dapat ditingkatkan. Dibahas pula hambatan-hambatan bersifat non-tarif yang diharapkan dapat ditiadakan.

Dari sektor pariwisata, saat ini Indonesia telah menerapkan kebijakan bebas visa kunjungan bagi warga Rusia. Pemerintah Indonesia juga meminta kepada pemerintah Rusia untuk menerapkan kebijakan yang sama bagi warga Indonesia.

Sementara dalam bidang infrastruktur, beberapa hal yang dibicarakan yaitu terkait pembangunan jaringan kereta api di Kalimantan Timur, pembangunan smelter (pabrik permurnian) alumunium dan bauksit di Kalimantan Barat, pengolahan nikel, kerja sama di bidang penerbangan bersama PT Dirgantara Indonesia, industri galangan kapal, dan industri farmasi.

 Rusia harapkan Indonesia investasi minyak 

Menteri Perdagangan dan Industri Rusia, Denis Manturov, mengharapkan Indonesia untuk berinvestasi dalam sektor minyak di Rusia.

"Rekan dari Indonesia dapat berpartisipasi dalam proyek minyak bumi di Rusia," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa pihaknya selalu membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para investor dari Indonesia untuk menanamkan modal di sektor minyak Rusia.

Menurut dia, kerja sama itu dapat dilakukan untuk proyek menggali minyak bumi di Rusia dalam memenuhi kebutuhan di Indonesia, yang dapat diperoleh dari Rusia.

"Kerja sama untuk menggali minyak bumi di Rusia untuk disuplai ke Indonesia," ujarnya.

Ia mengharapkan para investor dari Indonesia dapat bekerja sama dengan Rusia untuk mengambil bagian dalam proyek kilang minyak di negara tersebut.

"Kami selalu terbuka bagi rekan dari Indonesia yang ingin berinvestasi," tuturnya.

Selain itu, dia mengharapkan pemerintah Indonesia dapat meningkatkan volume minyak bumi yang ingin disuplai dari Rusia.

Sebelumnya, Denis Manturov juga menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Perekonomian Darmin Nasution.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas kerja sama di bidang ekonomi, yaitu tentang ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan ikan dari Indonesia ke Rusia, yang diharapkan dapat ditingkatkan.

Dibahas pula hambatan-hambatan bersifat nontarif yang diharapkan dapat ditiadakan.

Dalam bidang infrastruktur, beberapa hal yang dibicarakan, yaitu terkait dengan pembangunan jaringan kereta api di Kalimantan Timur, pembangunan smelter (pabrik permurnian) aluminium dan bauksit di Kalimantan Barat, pengolahan nikel, industri galangan kapal, dan industri farmasi.

"Rusia meminta dukungan Indonesia untuk memperlancar investasi mereka," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
 

  Antara