-->

Panglima GAM Abdullah Syafi’ie: Tanpa Perang, Aceh Akan Merdeka

LINTASGAYO.CO-TULISAN ini dikutip kembali dari wawancara wartawan Tabloid asAsi yang terbit di Lhokseumawe, Aiyub Alibasyah, di edisi minggu kelima 31 Mei 1999. Dalam wawancara Panglima AGAM Wilayah Pidie Teungku Abdullah Syafi’ie Dimatang yang wafat 22 Januari 2001 silam di wilayah Jim-Jim Aceh Timur dalam sebuah penyergapan, dan hari ini 14 tahun silam merupakan hari mengenang beliau. Berikut muatan wawancara tersebut.

Tgk Abdullah Syafi’ie Dimatang, Panglima Agam Wilayah Pidie
“Tanpa Perang, Aceh Akan Merdeka”
Ketika tuntutan Merdeka kian marak di Aceh, Nama Tgk Abdullah Sya’fiie Dimatang menjadi semakin tenar, bukan hanya dikalangan lokal, tetapi juga ditingkat international. Ini dikarenakan jabatannya sebagai Panglima Angkatan Gerakan Aceh Merdeka (AGAM) wilayah Pidie. Banyak wartawan lokan dan internasional menjadikannya sumber informasi. Berikut wawancara asAsi dengan tokoh GAM tersebut.
Bagaimana cara GAM berjuang?
Kami berjuang tiodak dengan senjata, tetapi berjuang secara politik. Kita tidak ingin terjadi peperangan secara internasional. Aceh sah menuntut merdeka, sebab Aceh merupakan sebuah negara yang pernah tercatat sebagai kerajaan Islan yang besar dan berdaulat pada abad 16.
Benarkah Tgk Hasan Tiro ingin pulang?
Benar sekali. Beliau tidak terlalu lama lagi akan pulang secara terbuka ke Aceh. Silakan tulis itu besar-besar di media Anda. (Sejumlah pengawal Tgk Abdullah juga mengatakan hal yang sama, kalau dulu wali sering pulang ke Aceh secara sembunyi-sembunyi, sekarang akan pulang secara terbuka).
Apa sekarang yang dikerjakan wali negara?
Beliau sedang berjuang di tingkat internasional.
Tetapi kenapa banyak negara belum tahu hal itu?
Hal itu karena pers internasional beberapa waktu lalu kurang mau membantu Aceh. Padahal Timor Timur sangat dibantu pers internasional. Jadi perjuangan Aceh sekarang harus dibantu, kami menyambut baik kedatangan wartawan internasional ke markas kami. Saat ini sudah banyak wartawan luar negeri yang mengunjungi Aceh. Kita sangat berterima kasih atas bantuan internasional itu.
Apa ada kendala dalam memperjuangkan Aceh Merdeka?
Sekarang ini Aceh hanya butuh dukungan dan pengakuan internasional, bahwa Aceh sah sebagai sebuah negara merdeka dan berdaulat.
Berapa lama Anda sudah berjuang?
Kita sudah berjuang selama puluhan tahun. Kita berjuang tanpa kekerasan.
Namun cara itu ternyata belum berhasil, apa tidak menempuh cara lain?
Kita tetap berjuang dengan cara politik.. Cara lain seperti lewat perang itu tidak kita inginkan. Senjata yang kita miliki hanya untuk membela diri.
Sikap rakyat Aceh?
Bersatulah rakyat Aceh, jangan berjuang dengan kekerasan. Mahasiswa dan thaliban, berjuang sesuai dengan kemampuan. Referendum itu tidak ada hubungan dengan kami.
Apa pengaruh turunya Soeharto dengan Perjuangan GAM?
Tidak ada hubungan. Kemerdekaan Aceh itu hanya berhubungan dengan dunia internasional. Walaupun demikian, Soeharto harus diadili di mahkamah internasional atas kezhalimannya terhadap bangsa Aceh.
Jika kelak merdeka, bentuk negara macam apa yang diingini?
Seperti kerajaan Aceh masa lalu, model pemerintahan hampir mirip dengan negara Thailan sekarang. Namun yang penting kita berjuang untuk merdeka dulu.[]
Aiyub Alibasyah