-->

Mobil Penangkal Rudal

Rakitan Indonesia Ilustrasi: (Okezone)

Indonesia kini patut berbangga dengan hasil karya anak negeri. Setelah PT Dirgantara Indonesia berhasil membuat pesawat N219, kini Indonesia juga berhasil mengembangkan teknologi mobil penangkal rudal.

Mobil penangkal rudal ini merupakan pengembangan di bidang militer yang dilakukan oleh PT Len Industri, sebuah perusahaan BUMN yang dipercaya untuk mengembangkan teknologi di bidang militer, khususnya mengenai rudal.

Pantauan Okezone, saat ini telah terdapat beberapa mobil dengan merek land rover yang telah berhasil dikembangkan dengan teknologi penangkal rudal.

"Kita kerja sama dengan Inggris. Tapi ini kita rakit disini. Meskipun bukan 100 persen buatan Indonesia, tapi teknologinya serta baterainya kita kembangkan disini," ujar General Manajer unit bisnis elektronika pertahanan PT Len Upari Rahardi saat ditemui di lokasi penyimpanan mobil, Sabang, Kamis (28/1/2016).

Dengan teknologi yang berhasil dikembangkan, kendaraan ini dapat mendeteksi rudal sebelum menyentuh daratan. Bahkan, untuk kedepannya akan akan dikembangkan mobil yang dapat secara otomatis bergerak ketika mendeteksi rudal.

"Jadi sistem kerjanya begini, pada saat ada rudal, teknologi kita di dalam mobil ini mendeteksi. Kemudian mobil ini akan menembak ke arah rudal. Jadi rudal akan meledak di udara sebelum menyentuh daratan," jelas Rahardi.

Sebagai informasi, kendaraan ini rencananya akan digunakan oleh Kementerian Pertanahan dalam rangka peningkatan jaminan keamanan negara. Namun, saat ini produksi teknologi tersebut masih terbatas karena masih diproduksi berdasarkan pesanan.

"Jadi ini berdasarkan pesanan dari Kementerian Pertanahan," tukasnya. (rzy)

  ★ Okezone  

Pindad Kerjasama dengan Turki Kembangkan Panser

Juga modifikasi MBT Leopard di Bandung Penandatanganan kesepakatan pembentukan perusahaan join venture bersama Rheinmetall

PT Pindad (Persero) kini tengah bekerjasama dengan Turki untuk melakukan penelitian dan pengembangan alutsista terutama jenis Panser. Menurut Dirut PT Pindad Silmi Karim, kerjasama dengan Turki itu bernilai lebih dari 40 juta dolar AS.

Kita sedang melakukan kerjasama dengan Turki untuk pengembangan panser tempur dengan nilai kerjasama lebih dari 40 juta dolar AS, dan untuk tahap awal, kita sudah gelontorkan dana sebesar kurang lebih 80 milyar rupiah untuk kerjsama itu, yang biayanya dibagi dua 50:50 antara Pindad dengan Turki” katanya.

Silmi mengungkapkan, pengembangan panser dengan Turki itu menjadi salah satu program Pindad hingga 2017 nanti.

Ini program sampai 2017, di mana kalau sudah selesai, kedua Negara bisa memproduksi sendiri untuk kebutuhan masing-masing negara maupun komersial untuk custemer” katanya.

Selain itu, Pindad juga sedang melakukan modifikasi terhadap tank Leopard asal Jerman yang kini unitnya sudah berada di Pindad sebanyak 26 unit. (Pun)

  ★ jabarprov  

Jembatan Sikerabang Putus, Ribuan Jiwa Warga Longkib Terkurung


SUBULUSSALAM - Sebuah jembatan yang menghubungkan Kecamatan Longkib menuju KotaSubulussalam putus total akibat diterjang banjir besar, Minggu (31/1/2016) pagi tadi. Akibatnya, ribuan jiwa penduduk di Kecamatan Longkib terkurung lantaran tidak adanya akses jalan alternatif menuju ke Subulussalam.

Pantauan serambinews.com, puluhan warga tampak mengantri di kedua sisi tebing jalan menunggu giliran untuk menyeberangi kali dengan menumpang rakit darurat yang dibuat warga setempat.

Rakit yang terbuat dari kayu dengan pelampung jeriken itu hanya mampu mengangkut dua orang penumpang sehingga membuat antrean makin banyak.

Beginilah nasib kami di pedalaman ini, terkurung karena tidak ada jalan lagi," kata Siti, salah seorang warga yang terjebak di lokasi jembatan putus.

Menurut warga jembatan Sikerabang sudah putus beberapa kali dan selama ini hanya tersedia bangunan darurat yang terbuat dari kayu dan pohon kelapa.

Banjir yang melanda daerah ini tadi pagi cukup besar hingga setinggi hampir dua meter dan panjang 300 meter menyebabkan jembatan darurat yang ada di sana hancur total terbawa arus.

Kepala Desa Sikerabang, Taufik Hidayat kepada serambinews.com mengatakan jembatan tersebut diperkirakan putus sekitar pukul 04.00 WIB setelah daerah ini diguyur hujan selama dua jam lebih sejak pukul 02.00 WIB dinihari tadi.

Namun, kata Taufik mereka baru mengetahui jembatan itu putus setelah ada warga yang menjadi korban yakni tercebur ke dalam kali saat melintas pada pukul 05.00 WIB.

Kami baru tau setelah ada warga tercebur ke kali. Dia biasa berjualan sayur tadi pagi jam lima kan masih gelap dia pikir masih ada jembatan pas lewat masuk kali," ujar Taufik.

Sumber : Serambi

Banjir Lumpuhkan Jalan Nasional di Subulussalam

SUBULUSSALAM - Hujan deras yang mengguyur KotaSubulussalam dinihari tadi menyebabkan banjir di sejumlah lokasi. Bahkan, ratusan kendaraan berbagai jenis terjebak di Desa Danu Teras, Kecamatan Simpang Kiri, KotaSubulussalam akibat banjir yang merendam badan jalan nasional di desa itu, Minggu (31/1/2016) .

Andong Maha, salah seoarang warga kepada serambinews.com mengaku ikut terjebak banjir di Desa Danau Teras saat hendak menuju Subulussalam dari Kecamatan Sultan Daulat. Andong pun terpaksa menumpang truk tronton agar dapat menerobos banjir besar tersebut. Sementara di lokasi masih ada ratusan kendaraan berbodi kecil terjebak karena dalamnya genangan air.

Menurut Andong, hingga kini banjir masih merendam air di badan jalan nasional yang menghubungkan Aceh Medan via pantai Barat Selatan itu. Padahal, lanjut Andong ada ribuan warga yang hendak menuju keSubulussalam guna berbelanja kebutuhan sembako ke pasar tradisional. Pasalnya, minggu merupakan pusat perniagaan terbesar di Kota Subulussalam.

Berdasarkan amatan serambinews.com, sebulan lalu banjir serupa juga merendam badan jalan nasional di Danau Teras bahkan menghanyutkan dua unit rumah dan dua unit mobil avanza. Karenanya, para pengendara mobil berbodi kecil terpaksa menunggu banjir surut."Kalau lewt pasti tenggelam dan hanyut. Jadi resikonya cukup tinggi," ujar Andong.

Sumber : Serambi

Cuaca Buruk Melanda Aceh, Nelayan Diminta Waspada


IDI – Pasca-tenggelamnya KM Hikmah Rizky di perairan Aceh Timur, ribuan nelayan sepanjang pesisir pantai timur Provinsi Aceh belakangan enggan melaut. Sementara hujan lebat dan gelombang besar disertai angin kencang masih melanda laut Aceh.

Cuara buruk masih melanda perairan Aceh. Begitu juga angin kencang juga masih terus mengganggu aktivitas nelayan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Safrizal Fauzi, Sabtu (30/1) kemarin.

Menurut Safrizal, perkiraan cuaca sulit ditebak, sehingga para nelayan yang bersikeras melaut khususnya di pantai timur Aceh diharapkan tetap mengenakan baju pelampung sebagai pengaman selama berada di laut.

Begitu juga masyarakat yang menetap sepanjang pesisir pantai dan sepanjang aliran muara sungai. Pasalnya, banjir dadakan yang terjadi terkadang sulit diprediksi. Jika cuaca buruk tiba-tiba terjadi di laut, Safrizal meminta agar nelayan menghidupkan lampu kapal. Sebab, hujan lebat terkadang menyebabkan terganggunya pandangan nahkoda kapal di laut.

Polres Aceh Timur mengimbau nelayan untuk lebih peka membaca cuaca di laut, sehingga cuaca buruk yang melanda perairan Selat Malaka kali ini tidak menelan korban jiwa sebagaimana di daerah lain. Begitu juga dengan kondisi kapal nelayan yang melaut juga harus dichek kembali sebelum berangkat melaut.

Sumber : Waspada

DPRA, Mari Terbuka Seperti Edi Fadhil

Pujian akhirnya datang juga dari Parlemen Aceh. Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Asrizal H. Asnawi, mengapresiasi kinerja  Edi Fadhil, yang selama ini dikenal sebagai sahabat kaum dhuafa Aceh.
Hal ini disampaikan Ketua Fraksi PAN, Asrizal H.Asnawi, pada rapat paripurna IV pendapat akhir Fraksi PAN DPR Aceh terhadap rancangan Qanun Aceh Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBA) Tahun 2016 di Gedung Serbaguna DPR Aceh, Banda Aceh, Sabtu malam, 30 Januari 2016.
Pujian tersebut bisa jadi bentuk apresiasi tulus dari anak manusia yang dititipkan amanah oleh Allah untuk mengawal anggaran rakyat.
Namun demikian, apresiasi tersebut tentu tidak akan bermakna apapun Bila hanya ungkapan semata tanpa ditindaklanjuti dengan kerja nyata.
Apa yang dilakukan oleh Edi Fadhil adalah pekerjaan yang luar biasa, yang seharusnya dilakulan oleh mereka yang mengelola anggaran rakyat.
Oke, Kita sepakati saja. Bahwa baik Pemerintah maupun anggota DPRA telah melakukan yang dilakukan oleh Direktur Perkumpulan Sepakat –Sebuah LSM di Aceh– dalam rangka mewujudkan mimpi anak bangsa.
Melalui hibah, bansos, Dana aspirasi Dan bentuk oegiatan lainnya, telah banyak kegiatan yang dilakukan dalam rangka membangun fondasi bangsa, dengan tujuan mengeluarkan rakyat Aceh dari jurang ketidakberdayaan.
Namun yang menjadi tantangan ke depan adalah, siapkah pengelola anggaran negara melakukan semua secara transparan? Akuntabel dan tanpa potong komisi?. Semua Kita tentu menyadari, yang paling sulit dituntut dari pola kerja Pemerintahan Aceh adalah tiga hal di atas.  Ujung- ujungnya nyaris semua yang dilakukan tidak bermanfaat bagi rakyat.
Dalam bekerja, Edi Fadhil tidak meminta komisi, terbuka baik uang masuk maupun uang keluar, akuntabel, berdaya guna Dan tidak menempuh proses transaksi yang ribet.
Nah, setelah memuji, sanggupkah DPRA bekerja seperti Edi? Tidak musti full meniru, karena Edi tidak digaji dalam kegiatan sosialnya, sedangkan anggota parlemen digaji Dan uang yang bisa dibawa untuk membantu rakyat, tidak harus menggalang dana, karena semua sudah tersedia.
Aceh trend

Like Terbanyak Bulan Januari Pekan Keempat 2016


Kapal Di Atas Rumah”, Kapal Penyelamat 59 Orang

sebagaimana telah kami jelaskan sebelumnya pada bagian “Napak Tilas Tsunami Aceh: Dari Sinilah Kami Memulai”, setelah berdiskusi tentang tempat-tempat yang akan kami kunjungi, maka tempat pertama adalah “monumen” “Kapal di Atas Rumah” yang terletak di daerah Lampulo, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Begini ceritanya:
Bencana Tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 yang lalu membawa kapal seberat 20 ton ini tersangkut di atas rumah penduduk di kawasan gampong Lampulo, tepatnya di atas rumah keluarga Misbah dan Abassiah. Kapal dengan panjang 25 meter dan lebar 5,5 meter ini terbuat dari kayu. Bagian bawah kapal dicat warna hitam, sedangkan badan kapal tampak telah dicat kembali dengan cat minyak berwarna perak. Beberapa bagian di dinding kapal terlihat mulai lapuk dimakan usia. Bagi para pengunjung keberadaan kapal ini  tentu saja akan mengingatkan pada kekuasaan Sang Pencipta.
Untuk memudahkan pengunjung melihat bagian atas kapal, dibangun tangga datar setinggi lima meter. Seluruh bangunan ini berwarna abu-abu. Dari atas sini kita dapat dengan leluasa melihat bagian dalam kapal dan juga rumah-rumah penduduk di sekitarnya.
Di bawah kita akan menemukan sebuah plakat dalam tiga bahasa; Aceh, Indonesia dan Inggris. Plakat ini dirancang oleh tim Bustanussalatin dan bantuan recovery Aceh-Nias Trust Fund BRR. Di atas plakat ada tulisan “Kapal ini dihempas oleh gelombang tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 hingga tersangkut di rumah ini. Kapal ini menjadi bukti penting betapa dahsyatnya musibah tsunami tersebut. Berkat kapal ini 59 orang terselamatkan pada kejadian itu”.
Untuk mencapai objek wisata ini tidaklah sulit, letaknya berdekatan dengan kantor Puskesmas Lampulo, persis di belakang sekolah dasar (SD) 65 Coca Cola Banda Aceh. Akses ke sana juga mudah, bisa menggunakan sepeda motor atau naik becak dengan tarif tiga ribu rupiah per kilometernya.
sumber :http://www.travellers.web.id/

Belarus invites Indonesia to strengthen military, technical cooperation

Mikhail Myasnikovich

Chairman of Belarus' Council of the Republic Mikhail Myasnikovich met with Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary of Indonesia to Belarus Djauhari Oratmangun and asked him for assistance in strengthening the military and technical cooperation between the two countries, BelTA has learned.

I would like to ask you for support in matters of military and technical cooperation. We need to intensify our interaction in this field. We agreed with Mr. Irman Gusman (Speaker of the Regional Representative Council of the People's Consultative Assembly of Indonesia – BelTA's note) that Belarus can use Indonesia's infrastructure to enter the markets of other ASEAN countries,” Mikhail Myasnikovich said.

He also thanked Djauhari Oratmangun for the abolition of visas for Belarusian citizens. “I kindly ask you to convey our gratitude to Mr. Irman Gusman and the Ministry of Foreign Affairs for the decision to grant visa-free entry for short-term visits to Belarusian citizens which will come into force in September. This has strengthened our business and tourism contacts. Now more Belarusians can visit Bali resorts,” Mikhail Myasnikovich noted.

Djauhari Oratmangun is finishing his diplomatic mission in Belarus. On 28 January, the Ambassador also met with Belarusian Minister of Foreign Affairs Vladimir Makei who thanked him for considerable personal contribution to the development of Belarusian-Indonesian relations and his efforts to boost the political dialogue, trade and economic ties, and cooperation in education and culture between the two countries.

  ★ Belta  

★ Pesawat N219 Siap Jalani Sertifikasi

✈ N219 Produksi PT Dirgantara Indonesia ✈ N219  [PT DI]

Kepala Divisi Rekayasa Manufaktur, Direktorat Produksi, PT Dirgantara Indonesia Mukhamad Robiawan mengatakan, pesawat N219 selepas diperkenalkan lewat roll-out langsung dipreteli untuk menjalani proses sertifikasi. “Jangan heran kalau lihat di hanggar, pesawatnya dibongkar ulang,” kata dia di Bandung, Jumat, 29 Januari 2016.

Robiawan mengatakan, setelah perkenalan ke publik secara resmi lewat roll-out, kini pesawat prototipe N219 memasuki tahap sertifikasi. Caranya dengan dipreteli lalu di susun ulang, sambil disaksikan oleh petugas yang melakukan proses sertifikasi. “Disassembly dulu, dilihat dalamnya sampai dia puas, baru di assembly ulang,” kata dia.

Menurut Robiawan, dengan cara itu petugas sertikasi bisa mengikuti semua tahapan pembuatan pesawat dari mulai bagian yang kecil hingga proses penggabungan komponennya menjadi wujudnya yang besar. “Itu dibongkar ulang sampai dinyatakan clear,” kata dia.

Seluruhnya lebih dari 300 artikel proses penyusunan pesawat yang diperiksa dalam proses sertifikasi itu. Saat ini baru 30 persennya yang sudah mendapat kata setuju. Proses sertifikasi itu juga termasuk pengujian terbang pesawat N219. “Lumayan lama, bisa sampai satu tahun,” kata Robiawan.

Robiawan mengatakan, saat ini seluruh instrumen yang akan di pasang di pesawat juga tengah diuji di laboratorium. Setelah semua dinyatakan berfungsi, baru digabungkan dengan bagian fisik pesawat. “Sekarang dalam proses tes,” kata dia.

Menurut Robiawan, seluruhnya ada 4 unit pesawat N219 yang dibuat setahun ini. Dua prototipe yang disiapkan untuk terbang, dan dua lagi untuk menjalani semua tes beban untuk menguji kekuatan struktur pesawat.

Jadwal flight-test hingga saat ini belum bergeser, masih dijadwalkan di bulan Juli ini. “Belum ada notifikasi bakal bergeser, berarti masih Juli,” kata Robiawan.

Robiawan mengatakan, akhir tahun ini seluruh proses sertifikasi dijadwalkan tuntas sehingga pesawat N219 bisa langsung memasuki proses produksi masal. Seluruh alat bantu perakitan untuk memproduksi masal pesawat itu dijadwalkan sudah tuntas Maret ini.

PT Dirgantara menargetkan produksi masal N219 bisa dimulai tahun 2017, dengan kapasitas perdana 3 pesawat setahun. “Semua yang kita buat ini sudah dirancang untuk mass-production N219. Maksimumnya 24 set (pesawat) per tahun, dalam sebulan 2 pesawat,” kata Robiawan.

Sebelumnya, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia Andi Alisjahbana mengatakan, dari seluruh Letter Of Intent atau dokumen pemesanan pesawat itu berasal dari maskapai serta pemerintah daerah. “Maskapai ada lima, kalau Pemerintah Daerah ada tiga,” kata dia di Bandung, Kamis, 10 Desember 2015. Diantaranya berasal dari Aceh dan Papua yang masing-masing memesan lebih dari sepuluh pesawat N219.

PT Dirgantara yang mendapat tugas memproduksi pesawat itu sudah menyiapkan rencana penambahan kapasitas produksinya. “Target tahun pertama bisa 12 unit pertahun, tapi kita bertahap akan naik dari 18 unit sampai 24 unit pertahun karena yang interest banyak,” kata dia di Bandung, Kamis, 10 Desember 2015.

Andi mengatakan, PT Dirgantara bersama Lapan akan mengandeng industri dalam negeri untuk mendongkrak kandungan lokal pesawat itu. Dia mengklaim, saat ini kandungan lokal N219 sudah menembus 40 persen, sementara targetannya 60 persennya kandungan lokal.

Kepala Program N219 PT Dirgantara Indonesia Budi Sampurno mengatakan, selepas perkenalan resminya hari ini, semua sistem dalam prototipe pesawat N219 akan dipasang, sekaligus memulai tes struktur pesawat itu. Dijadwalkan semuanya selesai pada Mei 2016. “Setelah itu ‘first flight test sertification’ dimulai,” kata dia di Bandung, Kamis, 10 Desember 2015.

Budi mengatakan, pesawat itu membutuhkan 660 jam terbang untuk mendapatkan sertifikasi layak terbang Indonesia. “Kalau 2016 sudah mendapat persyaratan laik terbang, maka 2017 bisa di deliver ke customer. Dan tahun 2017 jgua kita akan aplikasi untuk ‘international sertification’,” kata dia.

Pesawat N219 dirancang dapat mengantkut 19 penumpang dalam dua baris. Bagian kanan 14 tempat duduk (2x7) dan bagian kiri 5 tempat duduk (1x5). Tinggi kabin 1,7 meter, lebih lega dibanding Twin Otter yang tinggi kabin dalamnya hanay 1,5 meter. Pesawat itu juga dirancang dengan mampu terbang di landasan pendek atau Short Take-Off Landing (Stol) di landasan 500 meter.

  Tempo  

Bandara Harun Thohir di Bawean Belum Siap Beroperasi

Warga mengamati pesawat King Air yang ditumpangi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melakukan penerbangan pertama di Bandara Harun Thohir, di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Rabu (23/9/2015) [Ant_Zabur Karuru]

Bandar Udara Harun Thohir, di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, belum siap beroperasi pada Januari 2016. Sebab uji coba pendaratan pesawat di lapangan terbang perintis itu baru akan dilakukan pada akhir bulan ini.

"Sebelum diresmikan harus diuji coba dulu. Rencananya uji coba akan dilakukan akhir Januari ini. Jadi peresmiannya kalau tidak akhir Januari ya awal Februari," kata Kepala Dinas Perhubungan dan lalu Lintas Angkutan Jalan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, di Surabaya, Senin (18/1/2016).

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menargetkan Bandara Harun Thohir beroperasi paling lambat awal 2016. Menurut Wahid, molornya jadwal rencana pengoperasian ini lantaran sejumlah sarana masih dalam pengerjaan.

"Yang jelas, lapangan terbang di Bawean akan beroperasi paling lambat awal Februari. Yang ngomong langsung beliau sendiri, beliau juga yang nantinya akan meresmikan langsung bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo," ujar dia.

Maskapai penerbangan yang akan beroperasi di Bandara Harun Thohir di antaranya Air Fast. Pesawat yang akan digunakan jenis Cessna berkapasitas 18 penumpang. Air Fast akan melayani penerbangan Surabaya-Sumenep, Sumenep-Jember, Jember-Sumenep, Sumenep-Surabaya, Surabaya-Bawean, dan Bawean-Surabaya.

"Nantinya akan beroperasi dalam seminggu tiga kali. Sementara untuk harga tiketnya antara kisaran Rp 400 ribu untuk Surabaya-Bawean dan sebaliknya. Sedangkan Surabaya-Jember dan Surabaya-Sumenep kisaran Rp 350 ribu. Tapi harga ini masih belum pasti karena masih kami bahas," pungkasnya.

Lapangan terbang yang memiliki panjang landasan 930 meter dan lebar 23 meter itu diberi nama Bandara Harun Thohir. Nama itu diambil dari nama Kopral Dua Korps Komando Operasi (Anumerta) Harun Said bin Muhammad Ali. Pria kelahiran Pulau Bawean, 4 April 1947, itu merupakan salah satu dari dua anggota KKO (kini disebut Korps Marinir) yang ditangkap di Singapura saat terjadinya konfrontasi dengan Malaysia. Harun bersama Usman dihukum gantung oleh Pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan tuduhan meletakkan bom di pusat kota Singapura pada 10 Maret 1965.

 Berikut dibawah infografis dari detik : 

Bandara Baru Pakai Nama Pahlawan Nasional Yang Dieksekusi di Singapura

  ✈️ metrotvnews  

"Jig" dan "tool" pesawat N219 buatan lokal

http://img.antaranews.com/new/2015/11/ori/201511051808.jpgPerakitan Pesawat N219 Teknisi melakukan tahapan proses perakitan salah satu Pesawat N219 di Hanggar Assembly Line N219 PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI), Bandung, Jawa Barat, (Arsip/4/11/2015). (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memanfaatkan jig dan tool atau alat bantu proses manufaktur pembuatan pesawat N219 buatan perusahaan lokal guna memajukan industri dalam negeri dalam mendukung industri kedirgantaraan Indonesia.

"Jig dan tool merupakan alat bantu yang berfungsi untuk memegang dan atau mengarahkan benda kerja sehingga proses manufaktur suatu produk dapat lebih efisien," kata Manager Hukum dan Humas PT Dirgantara Indonesia Irland Budiman di Bandung, Sabtu.

PTDI menerima pengiriman jig dan tool pesawat N219 dari perusahaan lokal pada Jumat. Pengiriman jig berasal dari PT TEHA yang berlokasi di Bandung, mengirimkan dua set untuk alat bantu pembuatan "outer wing box" untuk sayap dan kanan. Jig tersebut berukuran 9,5 meter.

Selain itu juga dikirimkan jig untuk rudder pesawat N219 dari PT MBS Tangerang. Selain jig, ada tool yang dikirim dari PT Madukoro Semarang.

"Selain dua perusahaan dalam negeri itu, ada sejumlah industri yang terlibat dalam proyek N219 ini. Total industri dalam negeri yang terlibat untuk pembuatan jig, tool dan komponen pesawat N219 sekitar 20 perusahaan," kata Irland.

Peran jig dan tool juga dapat berfungsi agar kualitas produk dapat terjaga sesuai kualitas yang telah ditentukan. Dengan jig dan tool pengerjaan proses manufaktur akan lebih mudah untuk mendapatkan kualitas produk yang lebih tinggi.

"Jig biasanya dilengkapi dengan bushing baja keras untuk mengarahkan mata gurdi/bor (drill) atau perkakas potong lainnya," kata dia.

Ia menyebutkan PTDI berkomitmen untuk memajukan industri dalam negeri dengan bekerja sama industri lokal untuk membangun jig dan tool maupun beberapa komponen pesawat terbang.

  ★ Antara  

BPPT Kembangkan Teknologi Terowongan Layang Bawah Air

https://cdn.tmpo.co/data/2016/01/07/id_470849/470849_620.jpgPekerja melakukan perawatan segment tunnel (ruas terowongan) Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Senayan, Jakarta, 7 Januari 2016. Proyek MRT diyakini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan kemacetan Ibu kota. [ANTARA/Sigid Kurniawan]

Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PTIST BPPT) sedang mengembangkan teknologi terowongan layang bawah air atau submerge floating tunnel (SFT). Perekayasa Bidang Transportasi BPPT, Bambang Rumanto, mengatakan terowongan layang bawah air telah diteliti sejak 2006 dan sudah diujicobakan di laboratorium BPPT.

Di laboratorium Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika (BPPH) Surabaya, peneliti menguji kestabilan fisik tunnel dan uji scoring di Balai Pengkajian Dinamika Pantai (BPDP) Yogyakarta untuk melihat sejauh mana kerusakan di dasar dan di pinggir tunnel setelah terpasang.

"SFT juga telah diuji struktur di Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) untuk melihat bentuk terbaik dari tunnel. Pada awalnya tunnel berbentuk oval tapi, setelah diuji coba, tunnel yang berbentuk lingkaran lebih stabil dan tidak tenggelam," kata Bambang.

Meski begitu, teknologi canggih yang dikembangkan anak negeri tersebut hingga kini belum bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Yang kami harapkan dari pemerintah adalah keinginan menggunakan dan memanfaatkan hasil riset para peneliti. Jadi tidak sebatas uji coba laboratorium. Bukan tidak mungkin SFT dengan bentangan 150 meter dapat kami jadikan bahan untuk pengembangan lebih jauh, misalnya alternatif jembatan Selat Sunda," tuturnya.

  ★ tempo  

Dahana Bikin Pabrik Komponen Rudal dan Roket

BUMNIS Produk PT Dahana

PT Dahana (Persero) merupakan BUMN yang bergerak di bisnis bahan peledak untuk pertambangan umum, kuari dan konstruksi, minyak dan gas serta pertahanan.

Namun, menurut Direktur Utama PT Dahana Budi Antono, saat ini pihaknya sedang fokus di bidang pertahanan terutama setelah adanya sinergi dengan BUMN lain seperti PT DI, PT Pindad, PT Inti, PT Inuki, dan PT LEN di cluster pertahanan.

"Kita sudah berubah sejak ada sinergi-sinergi dan juga dulu memang Dahana melayani keperluan militer tapi hanya 5%, tapi setelah kita ada sinergi, jadi kita harus bikin cluster pertahanan," ungkap Budi usai melaksanakan Plant Tour ke area Ring 1 Energetic Material Center PT Dahana, di Subang, Jawa Barat, Kamis (28/1/2016).

Ia menjelaskan, saat ini PT Dahana sedang dalam proses pembuatan pabrik propelan yaitu sejenis bahan kimia yang digunakan untuk komponen pembuatan rudal dan roket. Sebelum pabrik propelan ini dibangun, PT Dahana terlebih dahulu membangun pabrik NG (Nitro Gloserin) dan pabrik NC (Nitro Celullose) yang merupakan bahan utama pembuat propelan.

"Jadi sekarang di Dahana ada pabrik NG (Nitro Gliserin), nanti tahap kedua ada NC (Nitro Cellulose), nanti kita bangun pabrik propelan, nanti setelah di mix propelannya untuk peluncur roket, peluncur rudal," jelas Budi.

Budi memperkirakan, proyek (pabrik propelan) ini baru akan selesai dalam kurun waktu 3-4 tahun ke depan.

"Ya mungkin dalam waktu 3-4 tahunan. Ini kalau untuk NG kira-kira Mei atau April commisoning," kata Budi.

 Dahana Ekspor Jasa Pembuatan Bahan Peledak ke Australia 

PT Dahana (Persero) saat ini berencana melebarkan bisnisnya untuk ekspor jasa pembuatan bahan peledak ke Australia selain berfokus untuk bahan peledak militer.

Direktur Utama PT Dahana Budi Antono mengatakan, saat ini PT Dahana akan mengekspor jasa pembuatan bahan peledak untuk industri pertambangan di Darwin, Australia.

"Kita mau services di Australia, bahan peledak tambang Kuari jadi, Februari ada pengiriman OSP (On Site Plant) dan 1 MMU (Mobile Mixing Unit) untuk service di Australia, itu di Darwin," ujar Budi.

Lebih lanjut Budi menambahkan, adanya service di Australia ini menambah pemasukan PT Dahana sekitar US$ 2 juta.

"Revenue kalau untuk OSP sama MMU kira-kira US$ 2 juta untuk mesin saja, pabrik emulsi sama OSP, belum lagi nanti kalau kita sudah commisioning pasti ada emultion, ada non-melt ada booster," jelas Budi.

Ia juga mengatakan, kontrak dengan Australia untuk OSP dan MMU ini berjangka waktu 10 tahun.

"Jadi kita bukan di spot-spot, kita kontrak 10 tahun, jadi setiap bulan ada pemasukkan untuk Dahana, belum lagi ngirim bahan peledak, jadi ada trading ada services," kata Budi. (drk/drk)

  detik  

5 Jembatan Rusak Parah Akibat Banjir Aceh

Aceh Besar: Sedikitnya lima jembatan penghubung antardesa di Kabupaten Aceh Besar rusak parah akibat banjir yang melanda kawasan itu, pada Selasa (26/1/2016).

"Jembatan tersebut ada yang ambruk dan sebagian ada yang tidak bisa digunakan lagi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Besar Ridwan Jamil di Aceh Besar, Kamis (28/1/2016).

Ia menjelaskan dari lima jembatan yang rusak tersebut, empat di antaranya berada di Kecamatan Leumbah Seulawah. Yaitu jembatan gantung Gampong Lon Baroh, Seunong Panah, Uteun Kayee Puteh, jembatan Mon Tujoh dan jembatan di Lamteuba, Kecamatan Seulimum.
Ridwan mengatakan, banjir tersebut juga ikut merusak rumah warga dan merendam ratusan hektar lahan pertanian masyarakat serta juga merusak irigasi.

"Kami belum bisa menyebutkan jumlah kerugian, sebab saat masih erlangsung pendataan di lapangan. Fokus kita sekarang ke masyarakat dulu," ujar Ridwan.

Menurut dia, Pemkab Aceh Besar hari ini sudah menyalurkan bantuan masa panik kepada masyarakat korban banjir. Pihaknya juga ikut mengerahkan mobil tanki air untuk membantu membersihkan masjid di Beurenut, Seulimum. 

"Warga di sejumlah desa yang terkena banjir juga mulai membersihkan rumahnya dari genangan lumpur," pungkasnya.

sumber : Metrotvnews.com,

Nodai Agama Islam, Ketua Gafatar Banda Aceh Dihukum 3 Tahun Penjara

Aceh - Ketua Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Aceh, Althaf Mauliyul Islam (34), dihukum 3 tahun penjara. Majelis hakim menilai ajaran Gafatar yang disebarluaskan merupakan ajaran yang menodai agama Islam.

Sebelum bergabung dengan Gafatar, Althaf merupakan anggota Komunitas Millata Abraham (Komar) yang menganut paham Millata Abraham. Belakangan, aliran tersebut dinyatakan sebagai aliran sesat dan masyarakat kembali mensyahadatkan kembali Althaf di Masjid Raya Baiturrahman pada 22 April 2011.

Althaf kemudian bergabung dengan Gafatar pada 5 Januari 2014 dan 6 bulan setelahnya ia didapuk menjadi Ketua Gafatar Banda Aceh. Dalam organisasi tersebut, Althaf kembali menyebarkan ajaran Millata Abraham.

Althaf menyebarkan ajaran itu di Desa Lamgapang, Kecamatan Barona Jaya, Aceh Besar. Althaf memberikan ceramah di depan anggota Gafatar lainnya di kantor DPD Gafatar setempat dan meminta anggotanya untuk tetap dalam paham Millata Abraham. Dalam ceramah tersebut, Althaf menyebarkan ajaran seperti misalnya Nabi Adam bukan manusia pertama dan Nabi Muhammad bukan nabi terakhir.

Masyarakat yang resah lalu melaporkan hal ini ke aparat dan Althaf pun diproses secara hukum. 

"Menyatakan M Althaf Mauliyul Islam telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penodaan terhadap agama Islam," putus majelis Pengadilan Negeri (PN) Banda Aceh sebagaimana dikutip detikcom dari website Mahkamah Agung (MA), Jumat (29/1/2016).

Duduk sebagai ketua majelis Syamsul Qamar dengan anggota Muhifuddin dan Akhmad Nakhrowi Mukhlis. Ketiganya meyakini Althaf melanggar Pasal 156a KUHP.

"Menjatuhkan pidana terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 tahun," ucap majelis pada 15 Juni lalu.

Hal-hal yang memberatkan yaitu perbuatan Althaf bertolak belakang dengan program Pemerintah Aceh dalam menegakkan syariat Islam. Selain itu, Althaf juga telah mengabaikan peringatan keras dari Pemerintah Aceh mengenai aliran Millata Abrahim dalam bentuk apa pun di Provinsi Aceh.

"Terdakwa sama sekali tidak menunjukkan penyesalan atau rasa bersalah atas perbuatannya," ujar majelis dengan suara bulat.

Adapun hal yang meringankan yaitu terdakwa masih berusia muda, belum pernah dihukum dan menunjukkan sikap sopan dalam persidangan.

sumber : detik.com

Tgk Bulqaini: Itu Keinginan Masyarakat Aceh

SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk Bulqaini Tanjongan, menyatakan sangat bersyukur atas rencana konversi Bank Aceh, dari sistem konvensional ke sistem syariah, yang direncanakan 6 Agustus 2015 nanti.
“Ini bukan saja keinginan dari para ulama, namun juga keinginan dari seluruh masyarakat Aceh agar perubahan (ke syariah) dapat segera terwujud,” katanya.
Ulama yang akrab disapa Tu Bulqaini ini, melanjutkan, perubahan Bank Aceh dari sistem konvensional ke syariah sangat penting, karena bank merupakan urat nadi di bidang ekonomi.
“Maka itu kita memberikan apreasiasi yang luar biasa kepada Gubernur Aceh sebagai pemegang saham, yang sudah berjuang sehingga keinginan ini dapat terwujud,” imbuhnya.
Dengan beralihnya Bank Aceh ke syariah, lanjut Tu Bulqaini, maka masyarakat sudah terlepas dari satu dosa besar, yaitu berada dalam praktek ekonomi riba. Dengan demikian, maka proses pelaksanaan Syariat Islam di Aceh akan menjadi lebih mudah.
“Apabila praktek riba tak ada lagi, maka pelaksanaan syariat Islam di Aceh akan berjalan, dan tak ada lagi rintangan-rintangan yang besar dalam pelaksanaannya. “Kita tidak hanya mendukung rencana itu, tetapi juga meminta. Dalam pelaksanaannya nanti, kita juga akan mengawasinya,” demikian Tgk Bulqaini.
Sumber : aceh.tribunnews.com

Imam Rosidi Protes Status DPO Polresta Banda Aceh

BANDA ACEH – Imam Rosidi (29) mengaku keberatan dan memprotes Polresta Banda Aceh yang merilis foto dirinya sebagai terduga teroris bersama sembilan orang lainnya.
Penolakan itu disampaikan lantaran saat ini dirinya sedang menjalani masa pembebasan bersayarat (PB) setelah menjalani hukuman lima tahun penjara atas tindak pidana terorisme yang diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Imam mengaku ketakutan, khawatir, dan berdampak pada psikologis keluarganya.
“Bahkan dari lingkungan juga mulai resah karena menurut pemberitaan ada DPO di kampung kita,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) di Banda Aceh, Kamis (28/1/2015).
Imam Rosidi didampingi Tim Pengacara Muslim (TPA) Aceh, Safaruddin mengungkapkan hal itu karena dirinya saat ini sedang menjalani proses PB yang dikeluarkan oleh LP Klas I Batu Nusakambangan, Jawa Tengah, pada 24 Desember 2014 dan berakhir pada 23 November 2016.
Setiap tiga bulan sekali dirinya selalu melapor keberadannya kepada Balai Permasyarakatan (Bapas) Jakarta Barat.
“Paling tidak dengan pemberitaan itu (DPO) saya dan keluarga merasakan dampak negatif dari lingkungan tempat saya tinggal”. Ungkap Imam.

Sumber : SERAMBINEWS.COM

Jenazah TKI Aceh Dibunuh di Malaysia

IDI RAYEUK – Jenazah Junaidi alias Edi ( 35), TKI asal Desa Bintah, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Rabu (23/1/2015) tiba di rumah duka.
Edi tewas dibunuh di kawasan Cyberjaya Malaysia, Sabtu (23/1/2015) dengan cara dikeroyok.
Jenazah pria yang sudah 10 tahun lebih merantau ke Malaysia ini tiba melalui Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, dan dilanjutkan dengan perjalanan darat ke kampung halamannya.
Kepulangan jenazah disambut ratusan pelayat dan disertai isak tangis keluarga. Apalagi, sejak merantau ke negeri jiran 2005 silam, korban tidak pernah pulang.


Sumber : SERAMBINEWS.COM,

★ Mahasiswa Brawijaya buat alat pengubah air keran jadi listrik

Inovasi Mahasiswa UB Malang http://dmc.kemhan.go.id/images/uploads/989822kapal-angkut-tank-3.jpgTiga mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya mengembangkan prototipe teknologi alternatif untuk mengubah air keran menjadi energi listrik untuk keperluan rumah tangga.

Muhammad Fatahila, Hasan, dan Rosihan Arby Harahap membuat alat bernama OASE yang bisa mengubah air keran menjadi energi listrik.

"Alat ini bisa menghasilkan tegangan dan daya listrik optimal di angka 5 Volt dan 1 Watt, sehingga dapat digunakan untuk memasok kebutuhan listrik lampu LED atau diintegrasikan dengan pembangkit lain melalui sistem grid," kata Muhammad Fatahila di Malang, Rabu.

Perangkat pembangkit listrik mini OASE, menurut dia, juga bisa untuk lampu neon tetapi masih butuh inverter dan prosesnya lebih lama.

Yang bisa dipasok energi lisatriknya neon jenis LED karena lebih terang dan berdaya rendah, kata dia.

Dia menjelaskan bahwa perangkat yang dibuat dalam waktu dua pekan itu bisa disambungkan dengan penyimpan berupa baterai polimer atau aki. Selain untuk menyimpan, baterai atau aki juga berfungsi untuk menjaga tegangan dan arus keluaran tetap stabil.

Pada pengembangan selanjutnya, perangkat itu akan dilengkapi dengan kontroler. Jika sudah disempurnakan, OASE bisa dipadukan dengan produk keran untuk menghasilkan energi rumah tangga.

"Biaya produksi alat ini sangat murah, hanya Rp 120 ribu," katanya tentang alat yang masuk peringkat tiga teratas di National Innovative Product Exhibition Contest (NAPEC) 2015 itu.

  Antara  

Negara Timur Tengah Tertarik Investasi Bikin 'Maladewa' di RI

http://images.detik.com/visual/2016/01/28/07f1d286-1332-4b17-b938-4bd51cc8dedc_169.jpg?w=500&q=90Negara Timur Tengah menyoroti sektor pariwisata di Indonesia. Mereka tertarik untuk berinvestasi. Salah satunya ingin membuat saingan Maladewa (Maldives) di Indonesia.

Hal itu dikemukakan Staf Khusus Kepresidenan untuk Timur Tengah, Alwi Shihab, dalam acara paparan rencana kegiatan 2016 di Aston Braga Bandung, Kamis (28/1/2016).

"Kenapa tertarik wisata? Karena ini menyangkut perkembangan politik di Timur Tengah. Banyak warga di sana yang kalau liburan ke Amerika atau ke Eropa dicurigai. Karen ada kesalahan persepsi tentang Islam, muslimin di barat," ujar Alwi.

Sehingga, Indonesia dilirik sebagai tempat alternatif untuk liburan masyarakat Timur Tengah.

"Indonesia salah satu negara sahabat yang sebenarnya patut untuk didatangi karena tidak ada kecurigaan, suka senyum. Jadi orang di sana senang. Mayoritas muslim juga sehingga saat bangun pagi-pagi mereka dengan adzan," beber Alwi.

Bumi pertiwi ini dinilai memiliki potensi wisata yang tinggi, dengan banyaknya pantai-pantai cantik seperti Maladewa, namun belum ada yang menggarap maksimal.

"Hanya masalahnya kita belum siap. Sehingga mereka mengatakan akan berinvestasi dan siap membangun yang lebih besar dari Maldives," bebernya.

Lebih lanjut Alwi mengungkapkan, pihaknya sudah pernah membawa negara-negara di Timur Tengah untuk melihat 7 alternatif tempat wisata di Indonesia.

"Seperti Belitung, Padang, Selayar dan Mandalika Lombok. Mereka juga tertarik sama Ancol dan Pelabuan Ratu," tandasnya. (avi/wdl)

  detik