-->

Kepala Keluarga di Aceh Batal Terima Rp 1 Juta / Bulan

Kepada kawan-kawan semua yang di Aceh dan luar Aceh, mari menikah dengan rakyat Aceh dan menetap di sana. Gaji pokok 1 juta/bulan akan kita dapatkan secara Cuma-Cuma dari pemerintah Aceh…” demikian ungkap sobat Muksalmina Mta, bagian akhir artikelnya yang dipublikasikan di Kompasiana pada tanggal 4 Juli tahun lalu dengan judul “Ayok Menikah Dengan Rakyat Aceh, Dapat Gaji 1 Juta/KK/Bulan Secara Cuma-Cuma”.

 Url artikelnya => http://regional.kompasiana.com/2012/07/04/ayok-menikah-dengan-rakyat-aceh-dapat-gaji-1-jutakkbulan-secara-cuma-cuma-469111.html 

Ajakan sobat Muksalmina itu membuat miris hati saya selaku orang Aceh. Semurah itukah harga rakyat Aceh di benak sobat Muksalmina ? Tapi saya juga tidak seratus persen menyalahkan sobat Muksalmina, karena ajakan itu tidak serta-merta muncul dari dirinya. Bahkan mungkin, ajakan itu merupakan sindiran bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh saat ini yang dalam kampanyenya tahun lalu berjanji akan memberikan uang Rp 1.000.000,- setiap bulan kepada setiap kepala keluarga di Aceh. Benar sekali !!! Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yang terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2012-2017 pernah berjanji akan memberikan uang Rp 1.000.000,- perbulan kepada setiap kepala keluarga. Saat menulis artikel ini, dalam benak saya bertanya-tanya, apakah sobat Muksalmina saat ini masih tertarik untuk mengajak kawan-kawan lainnya agar menikah dengan rakyat Aceh ? Saya yakin tidak ! Bahkan mungkin, sobat saya ini merasa menyesal telah mengajak kawan-kawan Kompasioner untuk menikahi rakyat Aceh, karena uang Rp 1.000.000,- itu hingga saat ini belum juga diberikan kepada kepala keluarga di Aceh, kecuali kepada kepala keluarga yang memegang kekuasaan di legislatif maupun eksekutif. Atau jangan-jangan, yang mendapatkan uang Rp 1.000.000,- perbulan itu hanya kepala keluarga yang mendukung bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saja?

Sumber : www.kompasiana.com