-->

Suara Mantan GAM dan Partai Aceh Bakal Pecah di Pilkada 2017

Suara Partai Aceh dan mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) diperkirakan bakal pecah saat Pilkada 2017, karena adanya empat eks petinggi GAM yang akan bersaing sebagai calon Gubernur Aceh.
Mereka adalah Irwandi Yusuf, mantan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah yang masih Gubernur Aceh sekarang, Muzakir Manaf Wakil Gubernur Aceh, dan Zakaria Saman. Tiga nama terakhir adalah petinggi Partai Aceh (PA).
Muzakir Manaf adalah Ketua Umum PA yang resmi diusung partainya sebagai kandidat gubernur 2017-2022. Sedangkan Zaini dan Zakaria merupakan Tuha Peut (Majelis Pertimbangan) PA. Namun keduanya maju lewat jalur independen (perseorangan), seperti halnya Irwandi.
Menurut pengamat politik dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Effendi Hasan, kemunculan empat tokoh itu dalam Pilkada jelas akan memecahkan suara mantan GAM, termasuk Partai Aceh.
“Jelas ini akan terjadi, sebab masing-masing kandidat ini punya pendukungnya,” kata Effendi yang juga Ketua Program Studi Ilmu Politik FISIP Unsyiah, Kamis (4/2/2016).
Dari satu sisi, lanjut dia, kondisi ini berefek kurang baik secara politis bagi bagi mantan-mantan kombatan GAM, terutama PA yang merupakan partai lokal yang didirikan mantan GAM dan memenangi pemilu 2009 dan 2014.
Namun di sisi lain, kata Effendi, persaingan politik di Pilkada tahun depan akan semakin menarik dan lebih berwarna dibanding Pilkada sebelumnya, terlebih dengan munculnya tokoh sipil dari partai nasional seperti Tarmizi A Karim dan Farhan Hamid.
Bicara peluang, Effendi menilai, semua kandidat punya peluang sama untuk menarik dukungan masyarakat. Dicontohkan Zakaria Saman. Mantan Menteri Pertahanan GAM ini dinilai masih punya pengaruh dan kini mulai gencar turun ke daerah-daerah memobilisasi massa.
Begitu juga Zaini Abdullah, mantan Menteri Luar Negeri GAM yang sekarang juga sudah mulai membangun dukungan di beberapa daerah. Irwandi, bekas Juru Propaganda GAM juga demikian. “Masih punya peluang, terutama di daerah-daerah wilayah selatan,” sebut Effendi.
Menurutnya, Irwandi masih familiar karena dia pernah menjabat Gubernur Aceh (2006-2012) dan program-programnya saat menjabat dinilai lebih riil dibandingkan gubernur sekarang.
Kans Muzakir Manaf juga besar bahkan dinilai lebih kuat dibanding dua tokoh PA lain yang maju lewat perseorangan. Karena eks Panglima GAM sekaligus Ketua Umum Partai Aceh ini dapat dukungan langsung dari partai politiknya. “PA mesin politiknya sudah jelas sampai ke bawah-bawah mereka punya,” ujarnya.
Menurutnya calon diusung partai politik dibanyak daerah terlihat lebih kuat, karena punya struktur mesin partai hingga ke bawah. Sedangkan struktur calon independen biasanya kurang terjamin kekuatannya.
“Kita melihat record calon-calon idependen yang di Pilkada daerah lain, cuma 5 persen menang, lebih banyak menang dari parpol,” sebutnya.
Agar lebih kuat, kata Effendi, calon perseorang sebaiknya mencari dukungan dari partai politik dan memilih calon wakil pendampingnya yang punya pengaruh besar di mata masyarakat. []

|okezone